Mengejar Matahari di Puncak Sikunir

Pada artikel kali ini saya akan menceritakan kisah saya ketika berkunjung ke Dieng, Wonosobo, tepatnya di Bukit Sikunir. Saya sendiri start dari Demak, kota kelahiran saya dan rencana saya akan bertemu teman yang saya kenal lewat backpackerindonesia, dua orang cewek manis yang masih kuliah di UGM Yogjakarta. Kami bertiga janjian bertemu di Kabupaten Temanggung, karena pada waktu itu hari jumat sebagai muslim yang baik ketika itu saya shalat jumat terlebih dahululu dan mereka berdua shalat dan menunggu saya di pom bensin terdekat. Bagi Backpaker semua kita boleh jalan-jalan keliling Indonesia, tapi jangan sampai menyepelekan shalat ya,hehehe. Selese shalat jumat saya langsung menuju ke pom bensin terdekat, menemui mereka dan langsung melanjutkan perjalanan bersama mereka ke dieng. 

Tujuan pertama kita yaitu mencari penginapan, selanjutnya kita bertiga mencari penginapan di Desa Sembungan, yang merupakan desa tertinggi di Pulau Jawa. Kami memutuskan mencari penginapan di desa sembungan karena kita dini hari nanti akan mengejar matahari di Puncak Sikunir, dengan pertimbangan dieng sangat dingin jika kita mencari jauh dari Sikunir bisa bayangkan kan pagi-pagi harus menyusuri dinginya dieng akhirnya dengan pertimbangan itu kita memutuskan mencari penginapan di Desa Sembungan. Karena kita tidak ada rencana dan ketika itu libur panjang akhir pekan ternyata di Desa Sembungan beberapa penginapan penuh dan kalaupun ada harganya yang kurang pas dengan kantong mahasiswa seperti kita ini. Kami pun tidak patah semangat, karena keterbatasan dana akhirnya kita nanya-nanya ke warga yang rumahnya bisa ditempatin buat singgah untuk beberapa hari. Setelah beberapa lama mencari akhirnya kita menemukan tempat buat singgah, Namanya pak yusman, beliau asli warga sembungan, tinggal bersama istri dan anak serta menantunya. Keluarga ini sangat baik sekali mereka tidak mematok harga untuk kami menginap disini, dan kami pun makan di rumah pak yusman, kami dan pak yusman sudah seperti keluarga sendiri. Bagi sobat semua yang ingin pergi ke Puncak Sikunir dengan kantong pas-pasan mungkin kelaurga pak yusman bisa dijadikan referensi tempat untuk tinggal.

Pagi sekali sekitar pukul 4 pagi  pak yusman membangunkan kita, dan diluar rumah pun sudah berdatangan banyak wisatawan yang ingin juga melihat matahari dari puncak sikunir. Akhirnya kita bersiap siap sambil menunggu shalat subuh, selese shalat subuh kami langsung pergi keluar untuk menuju puncak Sikunir dengan berjalan kaki karena rumah pak yusman sendiri tidak jauh dari penanjakan sikunir. Setelah perjalanan kurang lebih selama 30 menit akhirnya kita sampai di puncak si kunir, Akhirnya moment yang di tunggu-tunggu datang juga mengejar sunrise di bukit sikunit.

Tips bagi para pendaki pemula yang ingin ke Sikunir :

• Kenali stamina kalian, karena tidak sedikit saya melihat para pendaki kelelahan akhirnya tidak bisa melihat sunrise di Sikunir. Walaupun tergolong tidak terlalu tinggi, jangan sepelekan persiapan terutama stamina.
• Bagi yang tidak kuat hawa dingin siapkan pakaian hangat yang kalian perlukan, jangan sampai karena kedinginan merepotkan teman seperjalanan. Walaupun sebenernya sesama teman perjalanan harus kompak, tapi alangkah lenih baiknya punya persiapan.
• Bawa penerangan yang cukup/ senter karena di tepi kita jurang nantinya jangan sampai terpeleset dan masuk tivi.
• Siapkan obat-obatan pribadi bagi yang punya penyakit bawaan
• Pake sandal atau sepatu gunung yang aman dan yang terakhir
• Jangan Selfie berlebihan dan masuk metro tv

Akhirnya sampai juga di bukit Sikunir, Setelah puas melihat sunrise kami bertiga turun dan kembali ke rumah pak yusman dan bersih-bersih. Setelah itu keliling lagi di dieng seperti ke Air Terjun Sikarim, Telaga Warna dan Telaga Pengilon, Kawah sikidang ,  Sumur Jalatunda  dan Candi-candi di Dataran Tinggi Dieng. Ikuti trus artikel saya akan ada pembaharuan berkala, terimaksih sudah membaca, salam jejak backpaker.

Tweet